Model Bisnis di Internet Yang Menguntungkan!

 


Halo teman-teman sekalian! Selamat datang kembali niih. Lagi-lagi kita akan membahas sesuatu untuk kamu. Pastinya sesuatu yang menambah ilmu dan wawasan kamu niih. Sesuai judul, kita akan membahas model bisnis di Internet. Sebelum memulai usaha, ada baiknya kamu menentukan model bisnis untuk usaha kamu karena menentukan model bisnis adalah hal penting sebelum merancang usaha kamu. Kalau tidak, kamu akan kesulitan menentukan arah bisnis dan value yang ingin ditawarkan ke konsumen. Ini juga berlaku jika kamu ingin menjalankan bisnis secara online. Sebelum itu, mari kita lihat dulu, apa itu Model Bisnis.


Apa itu Model Bisnis ?

Model bisnis adalah suatu model yang menjelaskan dan menjabarkan bagaimana sebuah perusahaan dapat bergerak dan berkembang untuk memperoleh keuntungan. Menurut ahli, sebuah model atau gambaran suatu bisnis harus ada 3 karakteristik utama, yaitu sesuai dengan tujuan perusahaan, tangguh dan handal, dan mampu memperkuat model itu sendiri. Mudahnya, model bisnis adalah suatu model yang akan menunjukkan bagaimana dan seperti apa bidang usaha yang kamu lakukan dalam mencari keuntungan.

Replikasi, substitusi, ketidakfokusan terhadap pasar, dan terbacanya kekuatan model usaha yang digunakan oleh perusahaan dapat menjadi faktor penentu keberhasilan sebuah perusahaan. Dengan menyusun dan mendesain model, ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh, yaitu sebagai berikut.
  1. Perusahaan mampu mengetahui kelemahan pesaing, sehingga bisa memanfaatkan peluang dan menutup celah tersebut.
  2. Mampu mengubah pesaing menjadi sekutu (partner).
  3. Membantu perusahaan untuk memperoleh informasi, sehingga memudahkan dalam evaluasi model yang didesain dan bisa bersaing dengan perusahaan lain.

Model Bisnis Ecommerce yang Umum

Dalam perdagangan online, setidaknya ada empat model bisnis ecommerce. Keempat model bisnis ini tentunya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Apa saja itu? Mari bahas satu per satu.

1. B2B (Business to Business)

Sesuai namanya, perusahaan yang berjalan dalam model bisnis ecommerce ini menjual produk atau jasanya kepada badan usaha lainnya. Konsumen dalam model bisnis B2B belum tentu merupakan end user dari barang atau layanan yang dibeli. Mereka bisa saja bertindak sebagai reseller dan menjualnya kembali ke konsumen lain. Oleh karena itu, Business to Business cenderung memiliki siklus penjualan yang panjang. Di samping itu, usaha pemasaran yang dibutuhkan untuk menarik minat konsumen B2B lebih berat dari model bisnis lainnya.

Akan tetapi, keunggulan dari jenis ini adalah tingkat penjualan dan loyalitas pelanggan yang tinggi. Perusahaan dengan model bisnis ecommerce ini biasanya menawarkan hal-hal yang tidak jauh dari inventarisasi usaha, seperti peralatan kantor, mesin pabrik, dan perlengkapan industri lainnya. Tidak hanya itu, produk dan layanan digital juga merupakan komoditas umum dalam ecommerce B2B. Contohnya adalah software dan web hosting.

Perusahaan B2B Indonesia yang terkenal di antaranya adalah Electronic City dan Mbiz. Keduanya menawarkan berbagai kebutuhan elektronik industri dan rumah tangga.

2. B2C (Business to Consumer)

B2C adalah model bisnis ecommerce yang paling umum, di mana perusahaan menjual kepada konsumen end user. Berkebalikan dari B2B, model bisnis ini tidak membutuhkan usaha pemasaran yang berat. Konsumen umumnya juga tidak membutuhkan waktu lama untuk ingin membeli dari bisnis Business to Consumer. Namun, kebanyakan konsumen B2C hanya mengecer. Selain itu, loyalitas konsumen dalam jenis ecommerce ini biasanya rendah.

Seperti yang Anda ketahui, perusahaan yang bergerak dalam bidang Business to Consumer menawarkan produk dan layanan beragam. Mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga hiburan. Contoh perusahaan B2C di Indonesia adalah Lazada dan Blibli.

3. C2C (Consumer to Consumer)

Sesama konsumen juga dapat saling jual-beli barang. Inilah yang menjadi ciri model bisnis C2C. Para pelaku bisnis Consumer to Consumer biasanya bergantung pada situs listing iklan, marketplace, dan forum untuk memasarkan barangnya. Di Indonesia, jenis ecommerce ini sering ditemukan di OLX dan Kaskus.

Bisnis C2C digandrungi karena siklus bisnis yang pendek. Konsumen pada umumnya tahu yang mereka inginkan. Oleh karena itu, pelaku model bisnis ini tidak perlu bekerja keras untuk memasarkan dagangannya.

Sayangnya, model bisnis ecommerce ini tidak dapat diandalkan sebagai sumber penghasilan utama. Selain harga barang yang terus menurun, penjual juga mudah mengalami kesulitan dalam mengontrol kualitasnya.

4. C2B (Consumer to Business)

Selain kepada sesama individu, konsumen juga dapat menjual ke bisnis atau perusahaan. Berkebalikan dengan C2C yang dagangannya berupa produk, pelaku C2B biasanya menawarkan jasa kepada konsumennya. Oleh karena itu, para pekerja freelance termasuk dalam model bisnis ini.

Pelaku model bisnis Consumer to Business biasanya memasarkan jasanya menggunakan website. Namun, tidak sedikit juga yang bergantung pada situs listing layanan. Di Indonesia, contoh situs semacam ini di antaranya adalah Upwork dan Freelancer.

Meskipun pelakunya konsumen, model bisnis ecommerce ini membutuhkan usaha pemasaran yang tinggi. Ini diperlukan karena ada banyak kompetitor dan konsumen perusahaan memilih penyedia jasa dengan sangat berhati-hati.


Model Bisnis Blog

Sebenarnya masih ada lagi nih model bisnis mudah yang bisa menghasilkan uang. Model Bisnis Website atau Blog adalah salah satunya. Dengan mendatangkan banyak pengunjung ke website atau blog kamu, kamu bisa menghasilkan uang. Setidaknya kamu harus memiliki minimal 1000 pengunjung setiap harinya. 

Bagaimana bisa 1000 pengunjung sehari ? Tentu saja bisa. Namun itu takkan mudah didapatkan. Kamu harus mendapatkan loyalitas dan kepercayaan dari pengunjung yang datang ke blogmu. Selain itu, kamu juga harus rutin menulis artikel agar pengunjung blogmu akan selalu mengunjungi dan mengikuti blog kamu. 

Setelah kamu mendapatkan pengunjung tetap yang banyak, kamu bisa memasangkan iklan pada website atau blog kamu. Sehingga kamu bisa mendapatkan penghasilan dari iklan yang ditampilkan di blog kamu. Namun, ada beberapa syarat tambahan agar kamu bisa memasang iklan (adsense) ini. Mungkin di lain waktu akan kita bahas apa saja syarat yang harus dipenuhi untuk memasangkan iklan (adsense) di dalam blog kita.


Baiklah, sampai di sini dulu pembahasan kita kali ini ya. Mudah-mudahan pembahasan mengenai model bisnis ini dapat menginspirasi kamu untuk memulai usaha. Paling tidak menambah pengetahuan kita bersama. Saya pamit undur diri, terima kasih telah mampir!

Posting Komentar

0 Komentar