Photo by Lukas from Pexels |
Rekayasa Perangkat Lunak biasa disingkat RPL atau bahasa kerennya Software Engineering alias SE adalah bidang profesi yang mempelajari cara-cara pengembangan perangkat lunak termasuk didalamnya pembuatan, pemeliharaan, manajemen organisasi pengembangan perangkat lunak dan manajemen kualitas.
Bukan cuma itu, RPL berkaitan dengan software dan aplikasi komputer mulai dari pembuatan web, aplikasi, games serta semua yang berkaitan dengan pemrograman dengan memahami bahasa pemrograman tersebut. Intinya RPL tidak jauh-jauh dari 3 hal utama, yakni Coding, Desain serta Algoritma yang akan menjadi kunci keberhasilan pada rekayasa perangkat lunak tersebut.
Pada dasarnya, Rekayasa Perangkat Lunak ini terbagi menjadi 3 bagian:
- Pertama, Rekayasa Perangkat Lunak Desktop (Desktop Programing). Desktop Programing adalah pembuatan/penulisan bahasa pemrograman yang akan menghasilkan sebuah software/aplikasi untuk desktop.
- Kedua, Rekayasa Perangkat Lunak WEB (WEB Programing). WEB programing adalah pembuatan program berbasis web.
- Ketiga, Rekayasa Perangkat Lunak Mobile (Mobile Programing). Mobile Programing adalah pemrograman yang ditujukan untuk pembuatan aplikasi di perangkat mobile.
Mengembangkan sebuah software atau aplikasi bukan hanya membuat barisan program. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan ataupun dipertimbangkan dalam merekayasa perangkat lunak. Banyak programer pemula atau bahkan yang sudah berpengalaman melupakan sebagian tahapan proses yang lumayan berarti dalam melakukan pengembangan software. Maka dari itu, kali ini kita akan belajar pentingnya memahami proses dalam pengembangan software.
Software Development Life Cycle (SDLC) merupakan siklus hidup dalam proses pengembangan software. Setiap proses memiliki tahapan yang saling berhubungan, seperti ketika menggunakan suatu teknologi yang mana sebuah proses akan diawali dengan memberikan input, kemudian informasi diproses sehingga menghasilkan output yang diinginkan. SDLC terdiri dari beberapa proses tahapan di antaranya adalah :
1. Ideation and Planning
Seperti namanya, pada tahan ini kita akan mencari ide dan juga merencanakan sebuah pembuatan software. Tahap ini bisa menjadi cukup penting karena akan mendasari kepada siapa software ini ditujukan.2. Analysis Requirement
Pada tahap kedua ini, kita harus menganalisis apa saja yang dibutuhkan untuk membangun software yang sudah kita rencanakan sebelumnya. Proses ini membutuhkan komunikasi antara developer dengan end user untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang harus terpenuhi, mulai dari requirement perangkat device yang digunakan, fitur apa saja yang perlu diterapkan dan berbagai hal lain yang terkait dengan kebutuhan software.3. Design
Tahap selanjutnya adalah membuat desain atau tampilan antar muka pada software yang akan kita ciptakan. Seorang UI dan UX designer akan sangat berperan dalam tahap ini, dimana keduanya saling berkolaborasi untuk merancang bagaimana software dapat berinteraksi dengan maksimal dengan end user.4. Software Development
Pada tahap ini, barulah seorang programmer akan mengembangkan software yang sudah direncanakan sebelumnya. Terdapat dua bagian programmer yang bekerja, yaitu front-end sebagai pembuat program untuk tampilan software dan back-end yang bertugas membuat program untuk proses perpindahan data hingga keamanan software.5. Testing
Setelah pengembangan software selesai, tahap selanjutnya adalah menguji pakai dan mengevaluasi software yang telah dibuat. Mulai dari kecocokan fitur yang telah ditentukan, ketahanan sistem dan device, hingga tingkat kelayakan dalam penerapan software. Umumnya software pada tahap ini merupakan versi beta yang memang dikhususkan untuk uji coba sebelum diterapkan.6. Publishing
Jika software sudah selesai diuji pakai dan tidak ditemukan kecacatan pada software tersebut, maka software yang telah kita ciptakan sudah layak untuk kita luncurkan alias dipublikasikan.7. Maintenance and Update
Seiring berjalannya waktu, software yang telah kita luncurkan mungkin saja masih terdapat kecacatan (bug) atau masalah lain yang memerlukan perawatan alias maintenance pada software tersebut. Penambahan fitur sangat mungkin dilakukan untuk mengikuti perkembangan zaman. Maka dari itu, perawatan (maintenance) maupun pembaruan (update) software sangat penting untuk dilakukan seorang pengembang software.Bagaimana kawan-kawan semua ? Cukup sulit bukan untuk membuat sebuah software atau aplikasi ? Maka dari itu, sudah sepantasnya kita sebagai pengguna (user) menghargai sang developer dengan cara membeli software atau aplikasi berbayar secara resmi dan tidak menggunakan bajakan. Oke! Sampai di sini dulu pembahasan kita kali ini yaa. Pantau terus website kami untuk artikel-artikel menarik lainnya seputar teknologi. Terima kasih telah mampir!
0 Komentar